BLITAR - Paska tidak menjalankan mandat dari rakyat, Mantan Bupati Blitar Periode 2016-2021, Rijanto kini menjadi petani. Dilahan yang luasnya 2 Hektar di wilayah Dusun Sukoreno, Desa Sukosewo, Kecamatan Gandusari, pria yang hobi naik sepeda ini menanam, jeruk, semangka, bawang merah dan cabe dengan sistem tumpangsari.
"Kebahagiaan batin saya bukan menghasilkan uang yang banyak, tapi bisa bekerjasama dengan masyarakat disekitar. Kita bisa bekerja dengan merekrut buruh-buruh tani dan kenyataanya mereka butuh pekerjaan, " jelas Rijanto, Senin (07/11/2022).
Dikatakannya, walaupun tidak menjabat paska pilkada dirinya tetap bersama masyarakat menjalankan kegiatan pertanian. Untuk saat ini pihaknya tertarik dengan tanaman alpokat.
Baca juga:
Kisah Sukses Bertani Lidah Buaya
|
"Saya punya sahabat yaitu Pak Iskandar dan Pak Slamet Sutanto penggerak koperasi yang luar biasa dan Pak Budi Handoko. Disini kita diberikan informasi tentang alpukat dan di Blitar sangat terkenal sekali akan alpukatnya, sampai dilirik orang luar daerah, " paparnya.
Rijanto tertarik dengan tanaman alpukat dan dalam waktu dekat akan menanam dilahan miliknya. Ada berapa jenis alpukat yang menjadi pilihannya diantaranya, markus, aligator, kelud dan miki.
"Dan saya salut sekali dengan anak-anak generasi muda di Kabupaten Blitar yang sangat eksis dalam dunia pertanian holtikultura. Seperti contohnya di Blitar Selatan ada yang menanam melon, brambang dan cabe, padahal waktu saya bertugas disana selama 7 tahun, itu yang ada hanya tanaman ketela dan jagung, " jlentrehnya.
Ditambahkanya, makanan pokok warga disana adalah tiwul, tetapi sekarang dirombak oleh generasi muda dengan tanaman yang nilai jual lebih tinggi dan bergizi tinggi. Termasuk di Blitar utara yaitu Iskandar dengan bibit alpukatnya dan juga punya binaan di wilayah Blitar Selatan.
"Terimakasih kepada teman-teman generasi muda, mari kita bersama-sama membangun Blitar yang lebih baik lagi. Sekarang sudah baik, harus lebih baik lagi, " harap Rijanto.
Dilain pihak, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Jatim, Slamet Sutanto yang ikut dalam penanaman apokat menjelaskan, pihaknya mendorong agar petani untuk ikut dalam koperasi. Sebab, koperasi adalah wadah sekaligus rumah pergerakan koperasi.
"Program Dikopinwil adalah mendorong anak muda untuk berkoperasi. Utamanya koperasi produksi, konsumen dan kopersi jasa, dimana dalam pandemi kemarin dirasakan sekali tanpa kehadiran anak muda, koperasi mengalami kontraksi yang luar biasa, " tuturnya.
Slamet mengharapkan generasi muda yang bergerak dibidang pertanian untuk ikut dalam koperasi. Banyak keuntungannya bila ikut kopersi, karena dimiliki bersama, dikelola dan dinikmati bersama-sama.
Sementara itu, Iskandar sebagai penyedia bibit unggul tanaman holtikultura menuturkan, Blitar sangat berpotensi untuk mengembangkan tanaman holtikultura khususnya tanaman produktif. Cuma kurang seriusnya beberapa pihak, sehingga kemajuan petani di Blitar jauh dari layak.
Dirinya mengharapkan untuk berbagi, bekerjasama dan saling merangkul semua kalangan terutama petani milinial. Selain itu, dengan kebersamaan akan membangkitkan pertanian di Blitar semakin maju.
"Kita apresiasi mantan Bupati, Rijanto yang punya semangat luar biasa dan Pak Slamet Ketua Dekopin Jatim untuk supportnya. Dengan dukungannya akan membangkitkan semangat generasi muda untuk mengembangkan pertanian, sehingga petani menjadi maju dan mensejahterakan ketahanan pangan di Kabupaten Blitar, " pungkasnya. (Tn)